Selasa, 29 November 2016

3 Kuliner Istimewa Kota Solo

3 Kuliner Istimewa Kota Solo

Selain terkenal karena budayanya yang kental, kota Solo juga terkenal dengan kulinernya yang beragam. Rasa manis menjadi salah satu ciri khas dari kulinernya. Ada yang kurang kalau kalian lagi di Solo tapi belum nyoba kulinernya yang super enak. Ini dia bebrapa kuliner yang ga boleh dilewatkan di kota Solo..   

1.   Serabi Notosuman
 sumber : pegipegi.com

Makanan yang terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan santan kelapa ini menjadi salah satu favorit warga Solo dan sekitarnya. Selain cocok untuk camilan, Serabi yang berdiri sejak tahun 1923 ini juga cocok untuk dijadikan oleh-oleh untuk sanak saudara.

2.  Sate Kere
sumber : nusantaratravelling.blogspot.com
Sekilas Sate Kere terlihat seperti sate pada umumnya. Namun ternyata sate ini berbeda dengan sate-sate lainnya. Pada umumnya sate terbuat dari daging ayam atau sapi. Akan tetapi Sate Kere ini terbuat dari dari tempe gambus yaitu tempe yang dibuat dari ampas tahu. Selain tempe, bahan dasar pembuatan sate ini juga menggunakan jeroan sapi seperti paru dan usus sapi.  

3.  Selat Solo
sumber : dapursolo.com
Wortel, buncis, ketimun, kentang goreng, selada telur kecap, dan daging, yang disiram dengan kuah semur plus ditambahkan mayones merupakan isi dari Selat Solo yang lezat ini. Selat Solo ini memiliki cita rasa manis yang pas di lidah orang jawa pada umumnya. Jika ingin menikmati sensasi pedas, anda bisa menambahkan potongan-potongan cabai ke dalam selatnya. (Farah)


Senin, 28 November 2016

Eng Ing Eng Bersama Teater SOPO



Eng Ing Eng Bersama Teater SOPO

Dok.Solonials/Farah


Unit Ketrampilan Mahasiswa (UKM) Teater SOPO FISIP UNS menggelar pentas tunggal yang berjudul "Eng Ing Eng" tadi malam (27/11) yang bertempat di parkiran gedung 4 FISIP UNS. Pentas tunggal ini diadakan dalam rangka menjalankan salah satu program kerja dari Teater SOPO. 


Pentas tunggal Eng Ing Eng menceritakan tentang terganjalnya perjalanan kisah cinta sepasang kekasih bernama Wado dan Senu karena ditentang oleh Bapaknya Wado dan Budhenya Senu dikarenakan Bapaknya Wado pernah menjalin hubungan cinta dengan Budhenya Senu saat masih muda. Sedangkan kalimat Eng Ing Eng sendiri digambarkan sebagai kegiatan cinta sepasang kekasih.



Pentas tunggal ini terbuka untuk umum dan banyak dihadiri oleh mahasiswa dan komunitas teater-terater yang ada di sekitar Solo. Pentas tunggal ini diharapkan dapat menghibur penonton serta menginspirasi perjuangan dalam kisah cinta.  “Persembahan Teater ini untuk seluruh orang terutama warga FISIP”, ujar Novi, salah satu panitia pentas tunggal ini. (Farah)

Minggu, 27 November 2016

CEO Bukalapak Berikan Inspirasi kepada Anak Muda Solo

Achmad Zaki (CEO Bukalapak) sedang memberikan materi kepada anak muda Solo dalam D'Youthizen pada Sabtu (26/11).
 (Dok. Pribadi)
SOLO - Detik.com menggelar talkshow Inspiratif, yakni D’Youthizen pada Sabtu (26/11) di Grand Emerald Ballroom, Hotel Solo Paragon, Solo. Acara bertajuk As Call to Action, Detik.com mengajak Anak muda Solo untuk bergerak menyelesaikan permasalahan yang ada di Kota Solo melalui Media Digital.
Achmad Zaki, CEO dari E-Commerce di Indonesia, Bukalapak menghadiri acara tersebut. Dalam kesempatannya, Achmad Zaki bercerita akan awal kesuksesan Bukalapak dari mimpinya dalam menuntaskan permasalahan masyarakat sekitar. “Saya berasal dari jurusan IT, saya dan teman saya berfikir bagaimana menciptakan sesuatu dari keahlian kami kepada sesuatu yang bermanfaat bagi masayrakat, ujarnya saat berdiskusi dengan audience.
Bulapak memang menjadi salah satu E-Commerce yang memiliki misi sosial dalam memajukan Usaha Kecil Menengan (UKM) dengan mengedukasi masyarakat untuk segera go online. Bukalapak bahkan memiliki Desa digital yang dibangun oleh mereka dalam memperkenalkan cara pemasaran yang baru kepada masyarakat Sragen. “Orang belanja online mencari barang yang tidak mereka temui di pasar atau di toko, misal kerupuk yang dijual via online tentunya berpotensi untuk dibeli ole mereka” ucap zaki.
Selain Achmad Zaki, D’Youthizen ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh inspiratif lainnya, seperti Eka Gustiwana (Music Composer/Youtuber), Ryo Juara (JCI Solo), dan Ardhi Suryadhi (Wapemred Detik.com). Acara sempat dhadiri oleh Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo. Melalui D’Yothizen, Achmad Zaki berhadap kepada anak muda untuk selalu jeli meilhat permasalahan lokal dan diselesaikan dengan media digital. “Anak muda harus jeli meilhat situasi disekitar, dan totalitas dalam menyelesaikannnya, pasti aka nada hasil yang luar biasa,” Tutup Zaki. (Wahyu)

Lewat Dyouthizen, Eka Gustiwana: “Semua berawal dari Imajinasi”.

Eka Gustiwana sedang memperlihatkan salah satu hasil karya speech composing-nya pada acara D'Youthizen, Sabtu (26/11).
Sumber Foto (D'Youthizen) 
SOLO – Begitulah yang disampaikan oleh Eka Gustiwana, seorang Music Producer yang juga sukses dalam dunia youtube berkat karya speech composing yang dia lakukan kepada sejumlah orang-orang terkenal di Indonesia. Kejelian Eka dalam melihat peluang serta berani dalam mengambil resiko menjadikannnya sebagai music composer terkenal hingga saat ini.    
Eka berkesempatan memperlihatkan karya music compossing nya dihadapan lima ratus anak muda yang hadir pada D’Youthizen, acara yang diselenggarakan oleh Detik.com pada Sabtu (26/11) di Grand Emerald Ballroom, Hotel Solo Paragon. Mulai dari Speech Compossing dari video Arya Wiguna yang sempat Booming akan kasusnya dengan Eyang Subur, hingga video persidangan Sudirman Said, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
       “Nah Konten ini sebenarnya sangat beresiko karena kalau orang yang ada di video gak suka bisa nuntut saya, ternyata selama ini saya tidak mendapatkan tanggapan negatif dari yang ada di video, namun tanggapan negatif muncul dari beberapa viewer”, ujar Eka sambil menjelaskan awal pembuatan speech compossing-nya.
 Eka menjelaskan bahwa hal sederhana dapat dimanfaatkan sebagai konten yang dapat booming, selagi kita jeli melihat potensi konten yang dapat meraih perhatian penonton secara alami. "Hindari memaksa orang untuk tonton video kita, cobalah untuk membuat konten yang bisa jadi viral dan menurut saya tiga jenis video tersebut adalah yang sensasional, lucu dan inspirati", ujarnya.
  Selain itu, Eka juga menegaskan kepada audience untuk selalu berimajinasi dalam berkarya dan tetap pada tujuan  untuk memberikan hal yang positif kepada masyarakat. “Semua berasa dari Imajniasi, So, jangan biarkan imajinasi kalian beristirahat, jadilah beda dalam membuat konten dan tetap berikan hal positif kepada viewer kalian”, tutupnya. (Wahyu Andikha)
       

Wujudkan Solo Sebagai "Kota Welas Asih"

Dok.Solonials/Aghniya
SOLO – Sebuah acara “Walk in Peace” diselenggarakan di Car Free Day yang dimulai dari Rumah Dinas Walikota, Loji Gandrung hingga kawasan Ngarsopuro pada Minggu pagi (27/11). Acara yang dihadriri pejabat dan struktural kota Solo ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Toleransi Internasional yang jatuh pada bulan November serta untuk mendeklarasikan Kota Solo sebagai Kota Welas Asih.
Asisten Setda Solo, Said Romadhon, dalam sambutannya memberikan laporan rangkaian kegiatan yang telah berlangsung sejak Jumat (25/11) lalu di Rumah Dinas Walikota, Loji Gandrung, Solo. Rangkaian acara pertama yang dilakukan berupa FGD (Focus Group Discussion) yang dihadiri oleh para tokoh agama, budayawan, serta aparat negara seperti TNI, dan polri. FGD tersebut dilakukan sebagai media pendidikan tentang kebutuhan akan toleransi serta dampak negatif intoleran, menghargai hak berkeyakinan, serta untuk mewujudkan lingkungan yang harmonis.
“Solo merupakan kota ketujuh di Indonesia yang mendeklarasikan dirinya sebagai Kota Welas Asih setelah Banyuwangi, Bandung, Bojonegoro, dan beberapa kota lainnya”, terang Said. Dirinya juga menerangkan bahwa toleransi dilakukan tidak hanya masalah agama, namun segala hal yang menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia.
Selain itu, Ali bin Z, selaku divisi program acara tersebut menjelaskan tentang indikator sebuah kota bisa dikatakan sebagai Kota Welas Asih yang bisa dilihat dari fasilitas dan layanan publik, lingkungan ekonomis, sosial, hingga kebudayaan juga menjadi pertimbangan.

Ia juga menanggapi isu Solo yang sering diterpa teror. Menurutnya, dengan adanya hal-hal tersebut hendaknya kita tidak menambah masalah dengan melakukan aksi yang intoleran, namun akan lebih baik jika dilakukan komunikasi yang baik. Ali juga berharap pemerintah bisa terus mendukung agar kedepannya masyarakat Solo bisa semakin menyadari akan pentingnya hidup bertoleransi. Acara yang berjalan cukup singkat tersebut ditutup dengan prosesi pelepasan 4 burung merpati sebagai tanda perdamaian. (Aghniya)

Peresmian Pendopo KAWORO, Gamelan Jadi Bintang Tamunya

Dok. Solonials/ Aghniya

SOLO - Walikota Solo, Fx Hadi Rudyatmo, menghadiri peresmian Kelurahan Gilingan pada hari Jumat malam (25/11) kemarin. Peresmian pendopo kelurahan yang diberi nama KAWORO tersebut dibuka dengan permainan gamelan yang dibawakan oleh mahasiswa Universitas Setia Budi serta siswa-siswi SD Negeri Cindirejo 193.
Dalam sambutannya, Rudy berharap gamelan yang merupakan sumbangan dari Pemkot Solo tersebut dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Gilingan, khususnya mereka para generasi muda Solo yang bertugas melestarikan kebudayaan nantinya. Hal tersebut dikaitkan dengan kontroversi munculnya aplikasi E-gamelan yang justru dirasa akan melunturkan "rasa" dalam memainkan gamelan itu sendiri.
Dok. Soloniasl/ Aghniya

 “Wong gamelan sudah mendunia. Gamelan kita ini sudah diakui dunia. kemarin habis tampil di Eropa, menggoncang Eropa dengan keindahannya. Mosok, mau diganti jadi elektronik, terus piye?”. Kegelisahan Rudy bukan tanpa alasan. Rudy yang berkali-kali mengungkapkan bahwa jangan sampai alat musik tradisional milik Indonesia yang telah diakui dunia ini luntur seiring berjalannya waktu.
Dirinya menyayangkan generasi saat ini yang mudah dijajah tanpa sadar dengan hadirnya teknologi baru yang terus berkembang. “E itu sebenarnya bagus, tapi ­ora terus kabeh dadi ­E (tidak semuanya harus dirubah menjadi E)” , tambahnya lagi.
Acara yang dimulai sejak pukul 8 malam itu kemudian diakhiri dengan pertunjukan wayang semalam suntuk setelah sebelumnya diawali dengan prosesi penandatanganan prasasti dan penyerahan sumbangan berupa gerobak sampah secara simbolis oleh Walikota Solo. (Aghniya)

Hadiri d’Youthizen, Walikota Solo Sebut Rencana Kemajuan Solo 2019

Dok. Pribadi

SOLO- Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menghadiri acara d’Youthizen pada Sabtu (26/11) di Emerald Grand Ballroom Hotel Solo Paragon. Acara ini diselenggarakan oleh Detikcom yang bekerjasama dengan himpunan mahasiswa dibeberapa universitas di Kota Solo.
Dalam sambutannya, Rudy mengapresiasi adanya kegiatan positif yang untuk anak muda terutama pelaku dunia digital ini. Setelah sambutan, diputarkan juga video hasil karya kru detik.com tentang testimoni beberapa anak muda mengenai Kota Solo dan beberapa masalahnya. Walikota Solo pun kemudian memberikan tanggapannya atas video tersebut.
“Masalah itu benar adanya. Untuk masalah sampah, pada 2019 nanti akan bisa mengolah sampah menjadi tenaga listrik. Lalu untuk tempat wisata, nantinya Sungai Pepe akan jadi destinasi wisata baru di tahun 2019. Saat ini sedang berupaya menarik investor,” ungkap Rudy.
Rudy juga menambahkan terkait perlunya menjaga budaya yang ada di Kota Solo. Dirinya juga mengonfirmasi berita di media sosial yang menyatakan bahwa dirinya tidak mendukung penggunaan teknologi di Kota Solo.
 “Walikota Solo tidak setuju dengan kemajuan teknologi itu salah. E-gamelan yang saya tidak boleh. Namanya gamelan itu ada rasa yang dimainkan, kalau cuma klik suara gamelan pakai laptop itu bukan gamelan. Kalau kemajuan teknologi lainnya saya sangat setuju,” tambahnya.
d’Youthizen di Solo ini merupakan d’Youthizen pertama yang diselenggarakan oleh Detikcom. Nantinya acara sejenis akan dilaksanakan dibeberapa kota di Indonesia dan setelah Kota Solo adalah Medan. (Dela)