Dok. Solonials/ Aghniya |
SOLO - Walikota Solo, Fx Hadi Rudyatmo, menghadiri peresmian
Kelurahan Gilingan pada hari Jumat malam (25/11) kemarin. Peresmian pendopo kelurahan yang diberi nama KAWORO tersebut dibuka dengan permainan gamelan yang
dibawakan oleh mahasiswa Universitas Setia Budi serta siswa-siswi SD Negeri
Cindirejo 193.
Dalam
sambutannya, Rudy berharap gamelan yang merupakan sumbangan dari Pemkot Solo
tersebut dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Gilingan, khususnya
mereka para generasi muda Solo yang bertugas melestarikan kebudayaan nantinya.
Hal tersebut dikaitkan dengan kontroversi munculnya aplikasi E-gamelan yang
justru dirasa akan melunturkan "rasa" dalam memainkan gamelan itu
sendiri.
Dok. Soloniasl/ Aghniya |
“Wong gamelan sudah mendunia. Gamelan kita ini sudah diakui dunia. kemarin habis tampil di Eropa, menggoncang Eropa dengan keindahannya. Mosok, mau diganti jadi elektronik, terus piye?”. Kegelisahan Rudy bukan tanpa alasan. Rudy yang berkali-kali mengungkapkan bahwa jangan sampai alat musik tradisional milik Indonesia yang telah diakui dunia ini luntur seiring berjalannya waktu.
Dirinya menyayangkan
generasi saat ini yang mudah dijajah tanpa sadar dengan hadirnya teknologi baru
yang terus berkembang. “E itu sebenarnya bagus, tapi ora terus kabeh dadi E (tidak semuanya harus dirubah menjadi E)” ,
tambahnya lagi.
Acara yang
dimulai sejak pukul 8 malam itu kemudian diakhiri dengan pertunjukan wayang
semalam suntuk setelah sebelumnya diawali dengan prosesi penandatanganan
prasasti dan penyerahan sumbangan berupa gerobak sampah secara simbolis oleh
Walikota Solo. (Aghniya)
0 komentar: