Tren menggunakan rokok elektrik atau yang lebih
dikenal dengan vapor saat ini tengah hangat di kalangan anak muda, termasuk
juga anak muda di Kota Solo. Banyak pihak yang memilih beralih ke rokok elektrik
karena menganggap cara merokok dengan
alat ini aman dan lebih trendy. Namun, yang masih menjadi pertanyaan, apakah penggunaan rokok elektrik ini aman untuk kesehatan ?
Seperti yang diungkapkan oleh salah seorang
mahasiswa FKIP UNS Stevan Henry, Selasa (16/11). “Saya memulai hobi vaping (menghisap vapor) sejak bulan
September lalu, awalnya karena mengikuti tren dari teman-teman dekat,” ungkapnya. Pemuda
yang genap berusia 20 tahun ini menceritakan bahwa sebenarnya dirinya sendiri
mengetahui bahaya dari vaping bagi
tubuhnya, namun dia tidak begitu memperdulikan.
Rokok elektrik atau vapor merupakan sebuah rokok modern yang berbentuk alat penguap bertenaga baterai yang dapat menimbulkan sensasi seperti
merokok tembakau. Seperti dijelaskan dalam situs alodokter.com, di dalam rokok
elektrik terdapat tabung berisi larutan cair yang bisa diisi ulang. Larutan ini
mengandung nikotin, propilen glikol, gliserin, dan perasa. Larutan ini
dipanaskan, kemudian muncul uap selayaknya asap. Cairan perasa
untuk vapor sendiri memiliki banyak variasi rasa seperti : mentol/mint, karamel, buah-buahan, kopi, atau cokelat.
Cnnindonesia.com mengungkapkan, berbagai studi telah melakukan penelitian terhadap
rokok elektrik dan hasil dari penelitian tersebut adalah:
- Penggunaan rokok elektrik dalam jangka panjang bisa
meningkatkan kadar plasma nikotin secara signifikan setelah lima menit
penggunaannya.
- Rokok
elektrik dapat
meningkatkan kadar plasma karbon monoksida dan frekuensi nadi secara
signifikan yang dapat mengganggu kesehatan.
- Memiliki efek akut pada paru seperti pada rokok
tembakau, yaitu kadar nitrit oksida udara ekshalasi menurun secara
signifikan dan tahanan jalan napas meningkat signifikan.
Hingga saat
ini status keamanan rokok
elektrik terutama untuk dampak jangka panjang
masih menjadi kontroversi karena klaim dari produsen belum sepenuhnya terbukti.
Beberapa penelitian menemukan bahwa rokok elektrik dapat memicu inflamasi dalam tubuh, infeksi paru-paru dan
meningkatkan risiko asma, stroke serta penyakit jantung.
Langkah terbaik
dan bijaksana yang dapat kita lakukan adalah menghindari hal yang belum teruji
kebenarannya. Menjaga tubuh kita dengan melakukan berbagai
kegiatan positif akan sangat bermanfaat bagi diri kita sendiri. Keep healthy
guys ! (Shela)
0 komentar: