Minggu, 27 November 2016

Lewat Dyouthizen, Eka Gustiwana: “Semua berawal dari Imajinasi”.

Eka Gustiwana sedang memperlihatkan salah satu hasil karya speech composing-nya pada acara D'Youthizen, Sabtu (26/11).
Sumber Foto (D'Youthizen) 
SOLO – Begitulah yang disampaikan oleh Eka Gustiwana, seorang Music Producer yang juga sukses dalam dunia youtube berkat karya speech composing yang dia lakukan kepada sejumlah orang-orang terkenal di Indonesia. Kejelian Eka dalam melihat peluang serta berani dalam mengambil resiko menjadikannnya sebagai music composer terkenal hingga saat ini.    
Eka berkesempatan memperlihatkan karya music compossing nya dihadapan lima ratus anak muda yang hadir pada D’Youthizen, acara yang diselenggarakan oleh Detik.com pada Sabtu (26/11) di Grand Emerald Ballroom, Hotel Solo Paragon. Mulai dari Speech Compossing dari video Arya Wiguna yang sempat Booming akan kasusnya dengan Eyang Subur, hingga video persidangan Sudirman Said, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
       “Nah Konten ini sebenarnya sangat beresiko karena kalau orang yang ada di video gak suka bisa nuntut saya, ternyata selama ini saya tidak mendapatkan tanggapan negatif dari yang ada di video, namun tanggapan negatif muncul dari beberapa viewer”, ujar Eka sambil menjelaskan awal pembuatan speech compossing-nya.
 Eka menjelaskan bahwa hal sederhana dapat dimanfaatkan sebagai konten yang dapat booming, selagi kita jeli melihat potensi konten yang dapat meraih perhatian penonton secara alami. "Hindari memaksa orang untuk tonton video kita, cobalah untuk membuat konten yang bisa jadi viral dan menurut saya tiga jenis video tersebut adalah yang sensasional, lucu dan inspirati", ujarnya.
  Selain itu, Eka juga menegaskan kepada audience untuk selalu berimajinasi dalam berkarya dan tetap pada tujuan  untuk memberikan hal yang positif kepada masyarakat. “Semua berasa dari Imajniasi, So, jangan biarkan imajinasi kalian beristirahat, jadilah beda dalam membuat konten dan tetap berikan hal positif kepada viewer kalian”, tutupnya. (Wahyu Andikha)
       
Previous Post
Next Post

About Author

0 komentar: